MAKALAH
REVOLUSI BESAR
DUNIA DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN
Mata Kuliah Sejarah Dunia
pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI)
smt.3
Dosen Pengampun : Tendi, M. S.
Disusun oleh :
Dewi Permata Sari (1608301049)
FAKULTAS USHULLUDIN ADAB DAKWAH (UAD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2017
Kata
Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "
REVOLUSI DUNIA".
Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Tendi, selaku Dosen mata kuliah Sejarah Dunia yang memberikan tugas pada
materi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan
sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Cirebon, 12-12-2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANNG
Kondisi politik sebelum dilatarbelakangi oleh sejumlah
peristiwa. Di awali dengan dampak yang dirasakan masyarakat koloni di Amerika
akibat perang Prancis dan India/the French and Indian War (1754-1763). Dalam
perang ini Prancis dan Inggris memperebutkan daerah kekuasaan di Amerika utara.
Perang dimenangi oleh Inggris tetapi Inggris mengalami pembengkakan utang yang
besar akibat perang ini. Untuk menutup biaya perang itu, Inggris mengeluarkan
sejumlah peraturan bagi koloninya. Berbagai pajak dan bea dikenakan bagi barang
dan perdagangan di koloni Inggris. Koloni di Amerika sebelumnya sudah merupakan
penyumbang besar bagi kekayaan Inggris. Melihat kemakmuran koloni ini da
kurangnya dukungan koloni saat perang Prancis dan Indian, pemerintah kerajaan
mengubah aturan perpajakan dan memperketatnya demi menambah pendapatan.
Peraturan perpajakan ini diterapkan tanpa berkonsultasi dengan pemerintah
colonial. Pemerintahan colonial menolak pajak yang aturannya dikeluarkan tanpa
perwakilan yang layak bagi mereka di parlemen Inggris.
Kondisi ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat
itu aturan pajak, bea cukai, impor, dan ekspor dan produk-produk sandang dan
pangan di kuasai oleh Inggris.
Revolusi Prancis adalah masa dalam sejarah Prancis antara
tahun 1789 dan 1799 dimana para democrat dan pendukung republikanisme
menjatuhkan mornaki abslut di Prancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani
restrukturisasi yang radikal. Meski Prancis kemudian akan berganti sistem atara
republik, keaisaran, dan monarki. Selama 1 bulan setelah Republik pertama
Prancis jath dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini
dengan jelas mengakhiri ancient regime (bahasa Indonesia: Rezim Lama, merujuk
kepada kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting
daripada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Prancis.
Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia
yang memuncak pada 1917 denagn penggulingan pemerintahan provinsi yang telah
mengganti sistem Tsar Rusia, dan mennuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir
sampai keruntuhannya pada 1991. Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase
berbeda :
1.
Revolusi Februari 1917, revolusi ini
bertujuan menngganti otokrasi Tsar Nicholas II Rusia, Tsar Russia yang efektif
terakhir dan mendirikan republik liberal.
2.
Revolusi Oktober 1917 yang
diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai Bolshevik, memegang kuasa dari
pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki efek yang sanagt luas,
memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak kejadian bersejarah tejadi
di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di pedesaan dimana rakyat
jelata merebut dan membagi tanah. Pada awal abad ke 20, industri dan pertanian
di Rusia maju pesat. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas
II yang senantiasa memajukan industri. Pada tahun 1898, Goerge Plekhanov
mendirikan Partai Sosialis Demokrat dengan programnnya yang moderat, yaitu
persamaan dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, serta perbaikan
nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik
dan pemogokan. Pada kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903,
Partai Sosialis Demokrat tersebut pecah menjadi dua, yaitu :
a.
Menshevik (Sosial-Demokrat) yang
berhaluan sosialis. Dipimpin oleh Goerge Plekhanov yang kemudian diganti oleh
Karensky.
b.
Bolshevik (Radikal Revolusioner) yang
berhaluan komunis. Dipimpin oleh Vladimir Ulyanov atau terkenal dengan nama
Lenin, kemudian digantikan oleh Josef Dschugaschvili yang dikenal dengan nama
Stalin. Pada tanggal 22 Jauari 1905, ribuan pekerja berdemonstrasi di depan
istana. Mereka beramai-ramai menyanyikan lagu-lagu keagamaan sambil membawa
gamabar Tsar, Tsar menoakuntuk bertemu dengan mereka. Revolusi 1905 yang
dimulai dengan pemogokan umum di Petrograd (kemudian diubah menjadi Leningrad)
segera diakui oleh seluruh Negara. Akhirnya Tsar Nicholas II menyanggupi untuk
memberikan UUD melalui Oktober Manifesto 1905 pada bulan Agustus, Tsar
menyetujui pembentukan Duma (perlemen) namun Duma hanya dimaksudkan sebagai
badan Advertisement penasihat. Di Pertograd denagn jumlah penduduk sebayak 1,4
juta jiwa, hanya 13.000 penduduk yang memiliki hak pilih. Dewan Soviet (dewan
Buruh) adalah organisasi untuk mengatur perjuangan ekonomi dan politik kaum
buruh. Dewan-dewan Soviet itu dibentuk untuk melayani keperluan perjuangan kaum
buruh sehari-hari, seperti mengatur aksi pemogokan, menyebarkan brosur,
mengumpulkan makanan, obat-obatan dan angkutan. Tokoh utama pemberontakan ini
adalah Aleksander Fyodorovich Karensky yang biasa disingkat Karensky. Peristiwa
ini disebut dengan Revolusi Februari 1917.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja revolusi-revolusi besar di
dunia?
2.
Bagaimana latar belakang terbentuknya
revolusi-revolusi tersebut?
3.
Bagaiamana proses terjadinya pada
setiap revolusi-revolusi tersebut?
4.
Apa saja dampak-dampak pada setiap
revolusi?
C.
Tujuan
Agar kita dapat mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa
revolusi-revolusi dunia ,dan serta dampak-dampaknya pada setiapa
revolusi-revolusi tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
REVOLUSI AMERIKA
1.
Latar belakang
Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan tuntunan
kemerdekaan yang dilancarkan oleh koloni-koloni Inggris di Amerika Utara.
Revolusi tersebut memuncaka pada kelahiran Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli
1776.
Pada
tahun 1492, Christophorus colombus mendarat dikepulauan Bahama, Cuba dan Santo
Domingo. Ia mengira bahwa ia telah sampai di India. Itulah sebabnya, penduduk
asli pulau-pulau itu disebut Indian.
Keberhasilan
ekspedisi colombus mencengangkan masyarakat Eropa ketika itu. Untuk beberapa lama, masyarakat Eropa percaya
bahwa colombus memang telah sampai di Asia melalui lautan atlantik. Pada awal
abad ke 16, barulah kekeliruan itu dijernihkan oleh seorang nafigator dan
pedagang florence, Italia, bernama Amerigo Vespucci.
Antara
tahun 1499-1503, Amerigo Vespucci mengadakan beberapa kali ekspedisi ketempat
yang pernah dikunjungi oleh colombus dan beberapa tempat lain sekitarnya. Hasil
pengalaman dalam perjalanannya itu diungkapkan dalam suatu laporan rinci
mengenai[1] keadaan geografis tempat-tempat yang
dikunjungi. Hasil laporan itu menyadarkan bangsa Eropa bahwa tempat yang
dikunjungi colombus bukanlah Asia, melainkan suatu Benua baru.
Sebagai
penghargaan atas jasanya, seorang pakar geografis jerman, Martin Waldsemuller
mengusulkan untuk mengabadikan nama Amerigo Vespucci pada benua baru itu. Sejak
saat itulah, benua baru tersebut bernama Amerika sampai sekarang. Keberhasilan
colombus berlanjut dengan gelombang ekspedisi lainnya ekspedisi itu antara lain
dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis dan Belanda. Spanyol dan
Portugis mendominasi ekspedisi ke Amerika tengah dan selatan. Sedangkan tiga
bangsa lainnya mendominasi ekspedisi ke Amerika utara.[2]Sejak
gencangnya ekspedisi dari Eropa ke Amerika, Inggris dan Perancis bersaing
merebutkan wilayah dan pengaruh di Amerika utara. Kedua negara tersebut sama
sama mendirikan koloni. Sampai ke abad 18, telah berdiri koloni prancis di
Kanada dan Lausiana. Kedua koloni tersebut dipisahkan oleh koloni-koloni
inggris.
Persaingan antara inggris dan prancis
meningkat menjadi konflik ketika prancis bermaksud mendudukin wilayah disebelah
barat koloni inggris dalam rangka menghubungkan Kanada dan Lausiana. Kalau
penduduk itu terjadi, posisi koloni ingris menjadi terjepit oleh koloni
prancis. Akan dengan mudah koloni inggris dikuasai oleh prancis.
Konflik antara inggris dan prancis
memuncak dalam perang tujuh tahun yang meletus antara tahun 1756-1763. Dalam
perang itu warga koloni sepenuhnya mendudkung inggris, baik secara ekonomi
maupun militer. Dalam perang itu pula, warga koloni belajar bertempur,
kemampuan yang akan berguna nantinya dalam perjuangan kemerdekaan. Perang tujuh
tahun berakhir setelah inggris berhasil merebut quebec.[3]
2.
Pengaruh Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan peristiwa
besar dalam sejarah kemanusiaan. Revolusi itu mempunyai pengaruh yang sangat
besar di dunia. Alasannya adalah sebagai berikut :
a. Revolusi
Amerika bukan sekadar peperangan untuk mengusir Inggris, melainkan perjuangan
untuk mempertahankan kebebasan dan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia.
b. Revolusi
Amerika melahirkan pemerintahan demokrasi, yang menjamin kedaulatan rakyat dan
melindungi hak-hak warga negara.
Pengaruh revolusi Amerika
pertama-tama mengimbas ke Eropa. Selain karena nenek moyang warga Amerika
berasal dari Eropa, revolusi Amerika muncul berdasarkan gagasan para pemikir
Eropa, seperti John Locke dan Montesquieu. Gagasan kedua pemikir tersebut
menjadi sumber inspirasi deklarasi kemerdekaan, undang-undang negara serikat,
konstitusi, dan tata pemerintahan di Amerika Serikat.
Pengaruh revolusi di Eropa muncul
dalam bentuk gerakan rakyat yang menginginkan diterapkannya demokrasi. Ketika
itu, di Eropa berlaku pemerintahan monarki (kerajaan). Pemerintahan monarki
semakin dirasakan tidak adil karena hanya menguntungkan pihak penguasa (raja,
para bangsawan, dan rohaniwan).
Kesewenang-wenangan pemerintahan
monarki dan keberhasilan revolusi Amerika menyemangati rakyat Eropa untuk
bergerak melawan pemerintah. Puncaknya, pada tanggal 14 Juli 1789, pecahlah
Revolusi Prancis yang menggulingkan pemerintahan Raja Louis XVI.
Selain di Eropa, pengaruh revolusi
Amerika juga mengimbas ke Amerika Selatan. Revolusi Amerika mendorong rakyat di
kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Spanyol. Dalam
revolusi Amerika Selatan itu, muncul tokoh seperti Simor Bolivar. Jenderan yang
dijuluki El Libertador (sang pembebas) itu merintis kemerdekaan Bolivia,
Venezuela, Kolumbia, Ekuador, dan Peru. Tokoh revolusi lainnya adalah Jose de
San Martin yang mempelopori kemerdekaan Argentina.[4]
3.
Dampak Revolusi Amerika
1.
Di dalam Negara
a.
Penghapusan sistem perbudakan.
b.
Kehancuran perekonomian pada Negara AS bagian Selatan.
c.
Munculnya kaum petualang dari AS bagian utara (yang
disebut dengan Carpetheggars) datang ke wilayah AS bagian Selatan yang bertjuan
untuk melakukan perampokan.
d.
Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada
tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e.
Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap
harta milik tuan tanah.
f.
Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap
orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
g.
Kehormatan AS naik di mata dunia internasional.
2.
Di luar Negara (terhadap Negara Lain)
a.
Revolusi Amerika Serikat memberi contoh bagi koloni-koloni
lain bahwa mereka juga biasa memerdekakan diri dari Negara penjajahnya.
b.
Negara yang berbentuk republik dan demokratis menjadi
alternative baru yang popular.
c.
Frase “all men are created equal” (semua manusia diciptakan setara) yang tercantum dalam
deklarasi kemerdekakan menjadi frase yang kuat dan terkenal di seluruh dunia.
d.
Pengahapusan Kolonialisme.
e.
Penghapusan perbudakan.
f.
Gerakan feminisme yang menyuarakan kesetaraan laki-laki
dan perempuan
g.
Gerakan hak asasi manusia.
B. REVOLUSI
PRANCIS
1.
Latar belakang Revolusi
Revolusi Prancis adalah perubahan
besar dalam masyarakat dan pemerintahan Prancis akibat jatuhnya pemerintahan
monarki. Revolusi Prancis berlangsung dari tahun 1789-1799. Selain Prancis,
peristiwa itu berpengaruh di seluruh Eropa, bahkan di wilayah jajahan dibangsa
Eropa, termasuk Indonesia. Pengaruh revolusi Prancis berupa:
a. Berakhirnya
kekuasaan absolut (mutlak) raja dan menguatnya kekuasaan kelas menengah.
b. Berakhirnya
pengistimewaan golongan tertentu dan tersebarnya semangat kebebasan dan
persamaan.
Menjelang revolusi, Prancis
menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik. Masalah itu mencakup
ketidakpuasan kelas bawah dan kelas menengah, pemikiran baru mengenai bentuk
pemerintahan, serta ancaman kebangkrutan akibat peperangan yang berlarut-larut.
Tumpukan masalah itu membawa Prancis kedalam kancah revolusi.
a.
Perbedaan Kelas
Memasuki abad ke 18, Prancis
merupakan feodal dengan perbedaan kelas. Masyarakat terbagi menjadi tiga kelas:
·
Kelas pertama: terdiri atas kalangan
rohaniwan
·
Kelas kedua: terdiri atas kalangan
bangsawan
·
Kelas ketiga: terdiri atas kalangan
borjuis, para buruh, dan petani.
Kelas
pertama dan kedua termasuk kalangan elit. Selain kaya raya, mereka memilih hak
khusus antara lain hak milik atas tanah dan bebas dari kewajiban membayar
pajak. Kehidupan kedua kelas itu dicirikan oleh kemakmuran dan berfoya-foya.
Sayangnya, gaya hidup seperti itu dihasilkan dari penindasan dan ketidakadilan.[5]
Kelas ketiga termasuk kalangan
menengah dan bawah. Kelas ini terdiri atas orang-orang yang tidak puas karena
diperlakukan tidak adil dan selalu ditindas.
a)
Kalangan Borjuis adalah sekelompok
orang terdidik dan cukup makmur. Mereka ini antara lain pengusaha, dokter,
ilmuan dan kaum terdidik lainnya. Mereka tidak puas terhadapa pengistimewaan
kalangan rohaniwan dan bangsawan serta bebas pajak yang tidak masuk akal.
b)
Para buruh dan petani adalah
orang-orang yang paling menderita. Selain membayar pajak, merekapun harus
melakukan tugas feodal, seperi menggarap tanah bangsawan, tanpa imbalan yang
berarti. Beban hidup yang sangat berat itu sudah barang tentu menimbulkan
ketidakpuasan.[6]
a.
Pemikiran baru tentang bentuk
pemerintahan
Selama
abad ke 18, hampir para pemikir ulung dibidang filsafat politik para pemikir
itu mengajukan gagasan baru mengenai bentuk pemerintahan. Mereka antara lain
adalah:[7]
a) Montesquieu
(1689-1755)
·
Berasal dari kalangan bangsawan
dengan nama asli Charles de Secondat.
·
Pemikirannya tentang bentuk
pemerintahan tertuang dalam buku I’Esprit des Lois, yang turut menginspirasikan
pembulatan konstitusi Amerika Serikat.
·
Ia menganjurkan sistem pemerintahan
Monarki konstitusional.
b)
Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)
Pemikirannya berdasarkan pengalaman langsung akan
ketidakadilan, penindasan, dan kemerosotan moral dalam masyarakat dan
pemerintahan Prancis
·
Pemikirannya tentang masyarakat
tertuang dalam buku Discourse sur I’origine de I’inegalite dan du Contrat Social.
·
Ia mengajukan sistem pemerintahan
demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, agar
terciptanya masyarakat yang adil dan bermoral.
·
Buah pemikirannya banyak dianut oleh
para pemimpin revolusi prancis seperti Marat, Danton, dan Robespierre.
c) Voltaire
(1694-1778)
·
Beberapa kali masuk penjara Bastille
dan dikejar-kejar akibat kritik pedas terhadap pemerintah, kalangan bangsawan
dan gereja.
·
Kritik-kritiknya tertuang dalam
beragam bentuk tulisan, syair, kisah, prosa dan ulasan.
·
Ia mengutuk kemunafikan para pemuda
gereja yang lebih mementingkan diri sendiri daripada mengabdi untuk rakyat.
·
Ia membeberkan manipulasi uang negara
oleh kalangan istana.
·
Kritik-kritiknya menjadi pedoman para
pemimpin revolusi prancis untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari
berbagai penyelewengan dan kemunafikan.[8]
b. Kebangkrutan
Pemerintahan Monarki
Sejak abad ke 17, semasa pemerintahan
Louis XIV, pemerintahan monarki menjadi absolut. Artinya, kekuasaan raja adalah
mutlak di atas hukum atau UU. Kemutlakan kekuasaan raja tampak dari ucapan
Louis XIV yang termanshur : L’etat c’est moi ( negara sama denag aku). Walapun
demikian, prancis ketika itu makmur karena Louis XIVadalah raja yang berwibawa
dan pandai memilih menteri yang cakap.
Raja berikutnya, Louis XV, sempat membawa
prancis pada kemakmuran. Akan tetapi, perang yang berlarut-larut di Polandia,
Austria, dan perang tujuh tahun dengan inggris menyita keuangan Prancis. Tidak
ada upayah dari raja untuk memulihkan ekonomi ditambah dengan pemboroskan yang
dilakukan para bangsawan membuat prancis terbelit banyak utang.
Ekonomi prancis tidak kembali pulih
semasa pemerintahan raja berikutnya, Louis XVI. Ia adalah pemimpin yang lemah.
Meskipun jujur, ia lebih tertarik pada kegiatan berburu dari pada urusan
politik. Akibatnya pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh kalangan Oportunis,
seperti para bangsawan dan istrinya sendiri Marie Antoinette.
Sebetulnya, Louis XIV telah berusaha
memulihkan ekonomi prancis dengan mengangkat Robert Turgo sebagai menteri
keuangan. Kemudian, Turgo mengusulkan reformasi ekonomi yang akan berakibat
dihapuskannya hak istimewah kalangan rohaniwan dan bangsawan. Usulan itu
mendapat tantangan keras dari kedua kalangan tersebut. Bahkan, atas desakan
mereka, Louis XVI akhirnya memecat Turgo. Peristiwa itu benar-benar membawa
bencana bagi prancis. Kerajaan itu berada di ambang kebangkrutan.[9]
2. Dampak
Revolusi Prancis
a. Dampak
Politik
·
Liberalisme semakin berkembang.
Semangat itu menjiwa gerakan revolusioner di Eropa untuk menggulingkan
pemerintahan monarki. Misalnya kelompok republikan berhasil menggulingkan
pemerintahan Willem V di Belanda.
·
Tumbuh kesadaran menepatkan UU
sebagai kekuasaan tertinggi. Kesadaran itu antara lain menyebar ke Austria,
Italia, Perusia, Rusia, dan Spanyol. Di negara-negara itu, muncul gerakan
menutun pemerintahan mornaki Konstitusional.
·
Tumbuh kesadaran nasionalisme dan
cita-cita mendirikan negara republik semangat nasionalisme tampak dari
persatuan rakyat paris menghalau kepungan negara-negara pro monarki saat perang
revolusioner. Di jiwa oleh semangat itu, rakyat belgia memisahkan dari Belanda
pada tahun 1830.
b.
Dampak Ekonomi
·
Sistem ekonomi merkantilisme diganti
dengan sistem ekonomi liberal. Penggantian itu tampak dari pengapusan
gilda-gilda yang selama ini menjadi sarana monopoli kalangan bangsawan.
·
Petani berkesempatan menjadi pemilik
tanah. Kesempatan itu muncul setelah pemerintah menghapusakan hak khusus
kalangan rohaniwan dan bangsawan atas pemilikan tanah. Tanah diambil alih oleh
pemerintah lalu dijual dengan harga murah pada petani.
·
Hak bebas pajak kalangan rohaniwan
dan bangsawan dihapuskan. Semua bentuk pajak langsung ditarik oleh pemerintah.
·
Sistem pajak feodal dihapuskan. Pajak
feodal berupa iuran wajib yang langsung diserahkan petani pada pemilik tanah.
Sebagai gantinya, petani hanya membayar pajak sesuai penghasilan mereka.
·
Diterapkannya sistem ekonomi liberal
membuka kesempatan bagi sektor industri untuk berkembang. Perkembangan pesat
terjadi sejak Napoleon Bonaparte memegang kembali pemerintahan.
c.
Dampak sosial
·
Feodalisme dihapuskan sehingga
perbedaan kelas dalam masyarakat tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya,
masyarakat tersusun secara baru berdasarkan kehidupan ekonomi : petani, buruh,
borjuis, dan kapitalis.
·
Lahirnya UU dan hukum yang menjamin
hak asasi dan berlaku sama untuk semua warga negara. Pembaruhan hukum berlangsung
semasa pemerintahan Napoleon Bonaparte sehingga di kenal sebagai Code Napoleon.
·
Hak milik rakyat dilindungi oleh
hukum.
·
Semua warga mempunyai hak yang sama
dalam pendidikan. Sebelum revolusi Prancis, pendidikan di atur oleh kalangan
rohaniwan. Setelah revolusi, terutama semasa pemerintahan Napoleon Bonaparte,
pendidikan langsung ditangani pemerintah sehingga membuka kesempatan bagi semua
warga untuk memperoleh pendidikan.[10]
C. REVOLUSI
RUSIA
1.
Latar belakang Revolusi Rusia
Revolusi Rusia terjadi pada
Februari-oktober 1917. Perekonomian Rusia sangat kacau, negara kekurangan bahan
makanan yang menyebabkan rakyat kelaparan. Peristiwa tersebut menimbulkan
ketidakpercayaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II. Gerakan ini dilatarbelakangi
oleh perubahan agraris menyebabkan para petani kehilangan tanah miliknya.
Berbagai kejadian tersebut,
mengakibatkan penduduk St. Petersburg melakukan aksi protes pada Februari 1917.
Aksi tersebut dilakukan oleh para buruh diberbagai perusahaan. Untuk mengatasi
keadaan tersebut, tentara diperintahkan untuk menembaki para demontrans dan
para buruh yang melakukan aksi mogok. Tetapi pemerintahan tersebut tidak
ditagih oleh para tentara. Akibatnya golongan kadet, Menshevik, dan Bolshevik
memaksa Tsar Nicholas II untuk turun tahta. Setelah Tsar Nicholas II turun
tahta, kadet menggantikan kepemimpinan tetapi tuntutan rakyat tidak dikabulkan
karena golongan ini masih ragu untuk mengadakan perubahan karena situasi yang
tidak menentu. Keadaan tersebut dimanfaatkan golongan Menshevik yang dipimpin
Karensky melakukan kudeta dan berhasil menggulingkan golongan kadet.
Langkah pertama yang dilakukan
Karensky adalah mengumumkan dirinya republik rusia, mengembalikan nama baik
rusia yang telas merosot dimata internasional akibat kekalahan rusia atas
jepang pada tahun 1905. Karensky juga memimpin serangan terhadap jerman tetapi
karena gagal maka menyebabkan rakyat tidak percaya lagi pada pemerintahan
Menshevik yang dipimpin Karensky. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh golongan
Bolshevik dipimpin oleh Lenin dan Leon
Trotsky menyebarkan propaganda kepada rakyat. Mereka membentuk tentara
sendiri yang disebut tentara merah. Akhirnya pada tanggal 25 oktober 1917,
golongan Bolshevik dapat menggulingkan pemerintahan Menshevik. Golongan
Bolshevik dibawah pimpinan Lenin mulai mengadakan perubahan sesuai dengan propaganda
yang telah dilakukan. Diataranya dengan membagi-bagikan tanah kepada petani,
memperbolehkan para buruh menyita pabrik-pabrik, membagi-bagikan makanan kepada
penduduk, menghapuskan semua utang piutang pemerintahan sebelumnya, dan bank
bank menjadi milik negara.[11]
2. Dampak revolusi Rusia
·
Berakhirnya pemerintahan Tsar
Nicholas II yang pemerintahannya menganut faham konservatif. Sistem
pemerintahan rusia kemudian diubah menjadi sistem satu partai.
·
Sistem pemerintahan rusia diubah
menjadi negara Serikat berbentuk republik dengan nama union of soviet socialist
republic. Pemimpin Rusia yakni Lenin membentuk dewan rakyat (soviet) sebagai
wadah aspirasi untuk mewakili suara masyarakat dari kelas bawah. Dewan-dewan
rakyat yang dibentuk ini berfungsi untuk memilih perwakilan menuju kedewan
rakyat yang paling tinggi hingga mencapai dewan tertinggi.
·
Dinasionalisasinya dan
dimodernisasinya usaha-usaha dibidang pertanian. Nasionalisasi ini dilanjutkan
dengan melaksanakan sistem pertanian kolektif dibawah arah pemerintah.
·
Nasionalisasi dan modernisasi oleh
pemerintah rusia kemudian dilakukan juga pada berbagai kantor, pabrik dan
perindustrian, lembaga bank dan nasionalisasi jaringan kereta api.
·
Menyebarnya faham komunis keseluruh
dunia sebagai salah satu faham yang sangat berpengaruh karena kemenangan kaum
Bolshevik yang menganut faham komunis.[12]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari makalah tentang Revolusi Dunia ini, maka dapat
disimpulkan diantaranya:
1.
Revolusi Amerika merupakan tuntunan
kemerdekaan yang dilancarkan oleh koloni-koloni Inggris di Amerika Utara.
Revolusi tersebut memuncakan pada kelahiran Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli
1776. Kondisi ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat itu aturan pajak,
bea cukai, impor, dan ekspor dan produk-produk sandang dan pangan dikuasai oleh
Inggris.
2.
Revolusi Prancis adalah perubahan
besar dalam masyarakat dan pemerintahan Prancis akibat jatuhnya pemerintahan
monarki. Revolusi Prancis berlanggung dari Prancis berlangsung dari tahun
1789-1799. Pengaruh revolusi Prancis berupa: berakhirnya kekuasaan absolute
raja dan menguatnya kekuasaan kelas menengah.dan berakhirnya pengistimewaan
golongan tertentu dan tersebarnya semangat kebebasan dan persamaan.
3.
Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah
gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 dengan penggulingan
pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju
kependirian Uni Soviet yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991.
Pengaruhnya, salah satunya adalah berakhirnya pemerintahan Tsar Nicholas II
yang pemerintahan Rusia kemudian diubah menjadi sistem satu partai.
DAFTAR
PUSTAKA
Matroji. IPS
Sejarah untuk SLTP Kelas 2. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. 1999.
http://mitasabilasujarwo.blogspot.co.id.
Diakses pada tanggal 10 Desember 2017, jam 13;00
http://brainly.co.id.
Diases pada tanggal 10 Desember 2017, jam 13:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar