Senin, 01 Januari 2018

Revolusi Dunia

MAKALAH
REVOLUSI BESAR DUNIA DAN PENGARUHNYA DALAM KEHIDUPAN

Mata Kuliah Sejarah Dunia
pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) smt.3
Dosen Pengampun : Tendi, M. S.
 

Disusun oleh :
Dewi Permata Sari (1608301049)





FAKULTAS USHULLUDIN ADAB DAKWAH (UAD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2017







 
Kata Pengantar


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul " REVOLUSI DUNIA". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Tendi, selaku Dosen mata kuliah Sejarah Dunia yang memberikan tugas pada materi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.


Cirebon,  12-12-2017


Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN

A.                LATAR BELAKANNG
Kondisi politik sebelum dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa. Di awali dengan dampak yang dirasakan masyarakat koloni di Amerika akibat perang Prancis dan India/the French and Indian War (1754-1763). Dalam perang ini Prancis dan Inggris memperebutkan daerah kekuasaan di Amerika utara. Perang dimenangi oleh Inggris tetapi Inggris mengalami pembengkakan utang yang besar akibat perang ini. Untuk menutup biaya perang itu, Inggris mengeluarkan sejumlah peraturan bagi koloninya. Berbagai pajak dan bea dikenakan bagi barang dan perdagangan di koloni Inggris. Koloni di Amerika sebelumnya sudah merupakan penyumbang besar bagi kekayaan Inggris. Melihat kemakmuran koloni ini da kurangnya dukungan koloni saat perang Prancis dan Indian, pemerintah kerajaan mengubah aturan perpajakan dan memperketatnya demi menambah pendapatan. Peraturan perpajakan ini diterapkan tanpa berkonsultasi dengan pemerintah colonial. Pemerintahan colonial menolak pajak yang aturannya dikeluarkan tanpa perwakilan yang layak bagi mereka di parlemen Inggris.
Kondisi ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat itu aturan pajak, bea cukai, impor, dan ekspor dan produk-produk sandang dan pangan di kuasai oleh Inggris.
Revolusi Prancis adalah masa dalam sejarah Prancis antara tahun 1789 dan 1799 dimana para democrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan mornaki abslut di Prancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal. Meski Prancis kemudian akan berganti sistem atara republik, keaisaran, dan monarki. Selama 1 bulan setelah Republik pertama Prancis jath dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas mengakhiri ancient regime (bahasa Indonesia: Rezim Lama, merujuk kepada kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Prancis.
Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 denagn penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan mennuju ke pendirian Uni Soviet, yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991. Revolusi ini dapat dilihat dari dua fase berbeda :
1.    Revolusi Februari 1917, revolusi ini bertujuan menngganti otokrasi Tsar Nicholas II Rusia, Tsar Russia yang efektif terakhir dan mendirikan republik liberal.
2.    Revolusi Oktober 1917 yang diinspirasikan oleh Vladimir Lenin dari partai Bolshevik, memegang kuasa dari pemerintahan Provinsi. Revolusi kedua ini memiliki efek yang sanagt luas, memengaruhi daerah kota dan pedesaan. Meskipun banyak kejadian bersejarah tejadi di Moskwa dan Saint Petersburg, ada juga gerakan di pedesaan dimana rakyat jelata merebut dan membagi tanah. Pada awal abad ke 20, industri dan pertanian di Rusia maju pesat. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Tsar Nicholas II yang senantiasa memajukan industri. Pada tahun 1898, Goerge Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat dengan programnnya yang moderat, yaitu persamaan dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul, serta perbaikan nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak dicapai dengan cara diplomasi politik dan pemogokan. Pada kongres Partai Demokrat dari seluruh dunia pada tahun 1903, Partai Sosialis Demokrat tersebut pecah menjadi dua, yaitu :
a.    Menshevik (Sosial-Demokrat) yang berhaluan sosialis. Dipimpin oleh Goerge Plekhanov yang kemudian diganti oleh Karensky.
b.    Bolshevik (Radikal Revolusioner) yang berhaluan komunis. Dipimpin oleh Vladimir Ulyanov atau terkenal dengan nama Lenin, kemudian digantikan oleh Josef Dschugaschvili yang dikenal dengan nama Stalin. Pada tanggal 22 Jauari 1905, ribuan pekerja berdemonstrasi di depan istana. Mereka beramai-ramai menyanyikan lagu-lagu keagamaan sambil membawa gamabar Tsar, Tsar menoakuntuk bertemu dengan mereka. Revolusi 1905 yang dimulai dengan pemogokan umum di Petrograd (kemudian diubah menjadi Leningrad) segera diakui oleh seluruh Negara. Akhirnya Tsar Nicholas II menyanggupi untuk memberikan UUD melalui Oktober Manifesto 1905 pada bulan Agustus, Tsar menyetujui pembentukan Duma (perlemen) namun Duma hanya dimaksudkan sebagai badan Advertisement penasihat. Di Pertograd denagn jumlah penduduk sebayak 1,4 juta jiwa, hanya 13.000 penduduk yang memiliki hak pilih. Dewan Soviet (dewan Buruh) adalah organisasi untuk mengatur perjuangan ekonomi dan politik kaum buruh. Dewan-dewan Soviet itu dibentuk untuk melayani keperluan perjuangan kaum buruh sehari-hari, seperti mengatur aksi pemogokan, menyebarkan brosur, mengumpulkan makanan, obat-obatan dan angkutan. Tokoh utama pemberontakan ini adalah Aleksander Fyodorovich Karensky yang biasa disingkat Karensky. Peristiwa ini disebut dengan Revolusi Februari 1917.

B.                 Rumusan Masalah
1.                       Apa saja revolusi-revolusi besar di dunia?
2.                       Bagaimana latar belakang terbentuknya revolusi-revolusi tersebut?
3.                       Bagaiamana proses terjadinya pada setiap revolusi-revolusi tersebut?
4.                       Apa saja dampak-dampak pada setiap revolusi?

C.                 Tujuan
Agar kita dapat mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa revolusi-revolusi dunia ,dan serta dampak-dampaknya pada setiapa revolusi-revolusi tersebut.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    REVOLUSI AMERIKA
1.                  Latar  belakang  Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan tuntunan kemerdekaan yang dilancarkan oleh koloni-koloni Inggris di Amerika Utara. Revolusi tersebut memuncaka pada kelahiran Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1776.
Pada tahun 1492, Christophorus colombus mendarat dikepulauan Bahama, Cuba dan Santo Domingo. Ia mengira bahwa ia telah sampai di India. Itulah sebabnya, penduduk asli pulau-pulau itu disebut Indian.
Keberhasilan ekspedisi colombus mencengangkan masyarakat Eropa ketika itu.  Untuk beberapa lama, masyarakat Eropa percaya bahwa colombus memang telah sampai di Asia melalui lautan atlantik. Pada awal abad ke 16, barulah kekeliruan itu dijernihkan oleh seorang nafigator dan pedagang florence, Italia, bernama Amerigo Vespucci.
Antara tahun 1499-1503, Amerigo Vespucci mengadakan beberapa kali ekspedisi ketempat yang pernah dikunjungi oleh colombus dan beberapa tempat lain sekitarnya. Hasil pengalaman dalam perjalanannya itu diungkapkan dalam suatu laporan rinci mengenai[1] keadaan geografis tempat-tempat yang dikunjungi. Hasil laporan itu menyadarkan bangsa Eropa bahwa tempat yang dikunjungi colombus bukanlah Asia, melainkan suatu Benua baru.
Sebagai penghargaan atas jasanya, seorang pakar geografis jerman, Martin Waldsemuller mengusulkan untuk mengabadikan nama Amerigo Vespucci pada benua baru itu. Sejak saat itulah, benua baru tersebut bernama Amerika sampai sekarang. Keberhasilan colombus berlanjut dengan gelombang ekspedisi lainnya ekspedisi itu antara lain dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis dan Belanda. Spanyol dan Portugis mendominasi ekspedisi ke Amerika tengah dan selatan. Sedangkan tiga bangsa lainnya mendominasi ekspedisi ke Amerika utara.[2]Sejak gencangnya ekspedisi dari Eropa ke Amerika, Inggris dan Perancis bersaing merebutkan wilayah dan pengaruh di Amerika utara. Kedua negara tersebut sama sama mendirikan koloni. Sampai ke abad 18, telah berdiri koloni prancis di Kanada dan Lausiana. Kedua koloni tersebut dipisahkan oleh koloni-koloni inggris.
Persaingan antara inggris dan prancis meningkat menjadi konflik ketika prancis bermaksud mendudukin wilayah disebelah barat koloni inggris dalam rangka menghubungkan Kanada dan Lausiana. Kalau penduduk itu terjadi, posisi koloni ingris menjadi terjepit oleh koloni prancis. Akan dengan mudah koloni inggris dikuasai oleh prancis.
Konflik antara inggris dan prancis memuncak dalam perang tujuh tahun yang meletus antara tahun 1756-1763. Dalam perang itu warga koloni sepenuhnya mendudkung inggris, baik secara ekonomi maupun militer. Dalam perang itu pula, warga koloni belajar bertempur, kemampuan yang akan berguna nantinya dalam perjuangan kemerdekaan. Perang tujuh tahun berakhir setelah inggris berhasil merebut quebec.[3]
2.                  Pengaruh Revolusi Amerika
Revolusi Amerika merupakan peristiwa besar dalam sejarah kemanusiaan. Revolusi itu mempunyai pengaruh yang sangat besar di dunia. Alasannya adalah sebagai berikut :
a.       Revolusi Amerika bukan sekadar peperangan untuk mengusir Inggris, melainkan perjuangan untuk mempertahankan kebebasan dan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia.
b.      Revolusi Amerika melahirkan pemerintahan demokrasi, yang menjamin kedaulatan rakyat dan melindungi hak-hak warga negara.
Pengaruh revolusi Amerika pertama-tama mengimbas ke Eropa. Selain karena nenek moyang warga Amerika berasal dari Eropa, revolusi Amerika muncul berdasarkan gagasan para pemikir Eropa, seperti John Locke dan Montesquieu. Gagasan kedua pemikir tersebut menjadi sumber inspirasi deklarasi kemerdekaan, undang-undang negara serikat, konstitusi, dan tata pemerintahan di Amerika Serikat.
Pengaruh revolusi di Eropa muncul dalam bentuk gerakan rakyat yang menginginkan diterapkannya demokrasi. Ketika itu, di Eropa berlaku pemerintahan monarki (kerajaan). Pemerintahan monarki semakin dirasakan tidak adil karena hanya menguntungkan pihak penguasa (raja, para bangsawan, dan rohaniwan).
Kesewenang-wenangan pemerintahan monarki dan keberhasilan revolusi Amerika menyemangati rakyat Eropa untuk bergerak melawan pemerintah. Puncaknya, pada tanggal 14 Juli 1789, pecahlah Revolusi Prancis yang menggulingkan pemerintahan Raja Louis XVI.
Selain di Eropa, pengaruh revolusi Amerika juga mengimbas ke Amerika Selatan. Revolusi Amerika mendorong rakyat di kawasan tersebut untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Spanyol. Dalam revolusi Amerika Selatan itu, muncul tokoh seperti Simor Bolivar. Jenderan yang dijuluki El Libertador (sang pembebas) itu merintis kemerdekaan Bolivia, Venezuela, Kolumbia, Ekuador, dan Peru. Tokoh revolusi lainnya adalah Jose de San Martin yang mempelopori kemerdekaan Argentina.[4]


3.      Dampak Revolusi Amerika
1.      Di dalam Negara
a.       Penghapusan sistem perbudakan.
b.      Kehancuran perekonomian pada Negara AS bagian Selatan.
c.       Munculnya kaum petualang dari AS bagian utara (yang disebut dengan Carpetheggars) datang ke wilayah AS bagian Selatan yang bertjuan untuk melakukan perampokan.
d.      Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e.       Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap harta milik tuan tanah.
f.       Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
g.      Kehormatan AS naik di mata dunia internasional.
2.      Di luar Negara (terhadap Negara Lain)
a.       Revolusi Amerika Serikat memberi contoh bagi koloni-koloni lain bahwa mereka juga biasa memerdekakan diri dari Negara penjajahnya.
b.      Negara yang berbentuk republik dan demokratis menjadi alternative baru yang popular.
c.       Frase “all men are created equal” (semua manusia diciptakan setara) yang tercantum dalam deklarasi kemerdekakan menjadi frase yang kuat dan terkenal di seluruh dunia.
d.      Pengahapusan Kolonialisme.
e.       Penghapusan perbudakan.
f.       Gerakan feminisme yang menyuarakan kesetaraan laki-laki dan perempuan
g.      Gerakan hak asasi manusia.


B.     REVOLUSI PRANCIS
1.      Latar belakang Revolusi
Revolusi Prancis adalah perubahan besar dalam masyarakat dan pemerintahan Prancis akibat jatuhnya pemerintahan monarki. Revolusi Prancis berlangsung dari tahun 1789-1799. Selain Prancis, peristiwa itu berpengaruh di seluruh Eropa, bahkan di wilayah jajahan dibangsa Eropa, termasuk Indonesia. Pengaruh revolusi Prancis berupa:
a.       Berakhirnya kekuasaan absolut (mutlak) raja dan menguatnya kekuasaan kelas menengah.
b.      Berakhirnya pengistimewaan golongan tertentu dan tersebarnya semangat kebebasan dan persamaan.
Menjelang revolusi, Prancis menghadapi berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik. Masalah itu mencakup ketidakpuasan kelas bawah dan kelas menengah, pemikiran baru mengenai bentuk pemerintahan, serta ancaman kebangkrutan akibat peperangan yang berlarut-larut. Tumpukan masalah itu membawa Prancis kedalam kancah revolusi.
a.       Perbedaan Kelas
Memasuki abad ke 18, Prancis merupakan feodal dengan perbedaan kelas. Masyarakat terbagi menjadi tiga kelas:
·         Kelas pertama: terdiri atas kalangan rohaniwan
·         Kelas kedua: terdiri atas kalangan bangsawan
·         Kelas ketiga: terdiri atas kalangan borjuis, para buruh, dan petani.
Kelas pertama dan kedua termasuk kalangan elit. Selain kaya raya, mereka memilih hak khusus antara lain hak milik atas tanah dan bebas dari kewajiban membayar pajak. Kehidupan kedua kelas itu dicirikan oleh kemakmuran dan berfoya-foya. Sayangnya, gaya hidup seperti itu dihasilkan dari penindasan dan ketidakadilan.[5]


Kelas ketiga termasuk kalangan menengah dan bawah. Kelas ini terdiri atas orang-orang yang tidak puas karena diperlakukan tidak adil dan selalu ditindas.
a)      Kalangan Borjuis adalah sekelompok orang terdidik dan cukup makmur. Mereka ini antara lain pengusaha, dokter, ilmuan dan kaum terdidik lainnya. Mereka tidak puas terhadapa pengistimewaan kalangan rohaniwan dan bangsawan serta bebas pajak yang tidak masuk akal.
b)      Para buruh dan petani adalah orang-orang yang paling menderita. Selain membayar pajak, merekapun harus melakukan tugas feodal, seperi menggarap tanah bangsawan, tanpa imbalan yang berarti. Beban hidup yang sangat berat itu sudah barang tentu menimbulkan ketidakpuasan.[6]

a.       Pemikiran baru tentang bentuk pemerintahan
Selama abad ke 18, hampir para pemikir ulung dibidang filsafat politik para pemikir itu mengajukan gagasan baru mengenai bentuk pemerintahan. Mereka antara lain adalah:[7]
a)      Montesquieu (1689-1755)
·         Berasal dari kalangan bangsawan dengan nama asli Charles de Secondat.
·         Pemikirannya tentang bentuk pemerintahan tertuang dalam buku I’Esprit des Lois, yang turut menginspirasikan pembulatan konstitusi Amerika Serikat.
·         Ia menganjurkan sistem pemerintahan Monarki konstitusional.
b)      Jean-Jacques Rousseau (1712-1778)
Pemikirannya berdasarkan pengalaman langsung akan ketidakadilan, penindasan, dan kemerosotan moral dalam masyarakat dan pemerintahan Prancis
·         Pemikirannya tentang masyarakat tertuang dalam buku Discourse sur I’origine de I’inegalite dan du Contrat Social.
·         Ia mengajukan sistem pemerintahan demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi, agar terciptanya masyarakat yang adil dan bermoral.
·         Buah pemikirannya banyak dianut oleh para pemimpin revolusi prancis seperti Marat, Danton, dan Robespierre.
c)      Voltaire (1694-1778)
·         Beberapa kali masuk penjara Bastille dan dikejar-kejar akibat kritik pedas terhadap pemerintah, kalangan bangsawan dan gereja.
·         Kritik-kritiknya tertuang dalam beragam bentuk tulisan, syair, kisah, prosa dan ulasan.
·         Ia mengutuk kemunafikan para pemuda gereja yang lebih mementingkan diri sendiri daripada mengabdi untuk rakyat.
·         Ia membeberkan manipulasi uang negara oleh kalangan istana.
·         Kritik-kritiknya menjadi pedoman para pemimpin revolusi prancis untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari berbagai penyelewengan dan kemunafikan.[8]
b.      Kebangkrutan Pemerintahan Monarki
Sejak abad ke 17, semasa pemerintahan Louis XIV, pemerintahan monarki menjadi absolut. Artinya, kekuasaan raja adalah mutlak di atas hukum atau UU. Kemutlakan kekuasaan raja tampak dari ucapan Louis XIV yang termanshur : L’etat c’est moi ( negara sama denag aku). Walapun demikian, prancis ketika itu makmur karena Louis XIVadalah raja yang berwibawa dan pandai memilih menteri yang cakap.
 Raja berikutnya, Louis XV, sempat membawa prancis pada kemakmuran. Akan tetapi, perang yang berlarut-larut di Polandia, Austria, dan perang tujuh tahun dengan inggris menyita keuangan Prancis. Tidak ada upayah dari raja untuk memulihkan ekonomi ditambah dengan pemboroskan yang dilakukan para bangsawan membuat prancis terbelit banyak utang.
Ekonomi prancis tidak kembali pulih semasa pemerintahan raja berikutnya, Louis XVI. Ia adalah pemimpin yang lemah. Meskipun jujur, ia lebih tertarik pada kegiatan berburu dari pada urusan politik. Akibatnya pemerintahannya banyak dipengaruhi oleh kalangan Oportunis, seperti para bangsawan dan istrinya sendiri Marie Antoinette.
Sebetulnya, Louis XIV telah berusaha memulihkan ekonomi prancis dengan mengangkat Robert Turgo sebagai menteri keuangan. Kemudian, Turgo mengusulkan reformasi ekonomi yang akan berakibat dihapuskannya hak istimewah kalangan rohaniwan dan bangsawan. Usulan itu mendapat tantangan keras dari kedua kalangan tersebut. Bahkan, atas desakan mereka, Louis XVI akhirnya memecat Turgo. Peristiwa itu benar-benar membawa bencana bagi prancis. Kerajaan itu berada di ambang kebangkrutan.[9]
2.      Dampak Revolusi Prancis
a.       Dampak Politik
·         Liberalisme semakin berkembang. Semangat itu menjiwa gerakan revolusioner di Eropa untuk menggulingkan pemerintahan monarki. Misalnya kelompok republikan berhasil menggulingkan pemerintahan Willem V di Belanda.
·         Tumbuh kesadaran menepatkan UU sebagai kekuasaan tertinggi. Kesadaran itu antara lain menyebar ke Austria, Italia, Perusia, Rusia, dan Spanyol. Di negara-negara itu, muncul gerakan menutun pemerintahan mornaki Konstitusional.
·         Tumbuh kesadaran nasionalisme dan cita-cita mendirikan negara republik semangat nasionalisme tampak dari persatuan rakyat paris menghalau kepungan negara-negara pro monarki saat perang revolusioner. Di jiwa oleh semangat itu, rakyat belgia memisahkan dari Belanda pada tahun 1830.

b.      Dampak Ekonomi
·         Sistem ekonomi merkantilisme diganti dengan sistem ekonomi liberal. Penggantian itu tampak dari pengapusan gilda-gilda yang selama ini menjadi sarana monopoli kalangan bangsawan.
·         Petani berkesempatan menjadi pemilik tanah. Kesempatan itu muncul setelah pemerintah menghapusakan hak khusus kalangan rohaniwan dan bangsawan atas pemilikan tanah. Tanah diambil alih oleh pemerintah lalu dijual dengan harga murah pada petani.
·         Hak bebas pajak kalangan rohaniwan dan bangsawan dihapuskan. Semua bentuk pajak langsung ditarik oleh pemerintah.
·         Sistem pajak feodal dihapuskan. Pajak feodal berupa iuran wajib yang langsung diserahkan petani pada pemilik tanah. Sebagai gantinya, petani hanya membayar pajak sesuai penghasilan mereka.
·         Diterapkannya sistem ekonomi liberal membuka kesempatan bagi sektor industri untuk berkembang. Perkembangan pesat terjadi sejak Napoleon Bonaparte memegang kembali pemerintahan.



c.       Dampak sosial
·         Feodalisme dihapuskan sehingga perbedaan kelas dalam masyarakat tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, masyarakat tersusun secara baru berdasarkan kehidupan ekonomi : petani, buruh, borjuis, dan kapitalis.
·         Lahirnya UU dan hukum yang menjamin hak asasi dan berlaku sama untuk semua warga negara. Pembaruhan hukum berlangsung semasa pemerintahan Napoleon Bonaparte sehingga di kenal sebagai Code Napoleon.
·         Hak milik rakyat dilindungi oleh hukum.
·         Semua warga mempunyai hak yang sama dalam pendidikan. Sebelum revolusi Prancis, pendidikan di atur oleh kalangan rohaniwan. Setelah revolusi, terutama semasa pemerintahan Napoleon Bonaparte, pendidikan langsung ditangani pemerintah sehingga membuka kesempatan bagi semua warga untuk memperoleh pendidikan.[10]

C.     REVOLUSI RUSIA
1.                  Latar belakang Revolusi Rusia
Revolusi Rusia terjadi pada Februari-oktober 1917. Perekonomian Rusia sangat kacau, negara kekurangan bahan makanan yang menyebabkan rakyat kelaparan. Peristiwa tersebut menimbulkan ketidakpercayaan rakyat terhadap Tsar Nicholas II. Gerakan ini dilatarbelakangi oleh perubahan agraris menyebabkan para petani kehilangan tanah miliknya.
Berbagai kejadian tersebut, mengakibatkan penduduk St. Petersburg melakukan aksi protes pada Februari 1917. Aksi tersebut dilakukan oleh para buruh diberbagai perusahaan. Untuk mengatasi keadaan tersebut, tentara diperintahkan untuk menembaki para demontrans dan para buruh yang melakukan aksi mogok. Tetapi pemerintahan tersebut tidak ditagih oleh para tentara. Akibatnya golongan kadet, Menshevik, dan Bolshevik memaksa Tsar Nicholas II untuk turun tahta. Setelah Tsar Nicholas II turun tahta, kadet menggantikan kepemimpinan tetapi tuntutan rakyat tidak dikabulkan karena golongan ini masih ragu untuk mengadakan perubahan karena situasi yang tidak menentu. Keadaan tersebut dimanfaatkan golongan Menshevik yang dipimpin Karensky melakukan kudeta dan berhasil menggulingkan golongan kadet.
Langkah pertama yang dilakukan Karensky adalah mengumumkan dirinya republik rusia, mengembalikan nama baik rusia yang telas merosot dimata internasional akibat kekalahan rusia atas jepang pada tahun 1905. Karensky juga memimpin serangan terhadap jerman tetapi karena gagal maka menyebabkan rakyat tidak percaya lagi pada pemerintahan Menshevik yang dipimpin Karensky. Situasi tersebut dimanfaatkan oleh golongan Bolshevik dipimpin oleh Lenin dan Leon  Trotsky menyebarkan propaganda kepada rakyat. Mereka membentuk tentara sendiri yang disebut tentara merah. Akhirnya pada tanggal 25 oktober 1917, golongan Bolshevik dapat menggulingkan pemerintahan Menshevik. Golongan Bolshevik dibawah pimpinan Lenin mulai mengadakan perubahan sesuai dengan propaganda yang telah dilakukan. Diataranya dengan membagi-bagikan tanah kepada petani, memperbolehkan para buruh menyita pabrik-pabrik, membagi-bagikan makanan kepada penduduk, menghapuskan semua utang piutang pemerintahan sebelumnya, dan bank bank menjadi milik negara.[11]
2. Dampak revolusi Rusia
·         Berakhirnya pemerintahan Tsar Nicholas II yang pemerintahannya menganut faham konservatif. Sistem pemerintahan rusia kemudian diubah menjadi sistem satu partai.
·         Sistem pemerintahan rusia diubah menjadi negara Serikat berbentuk republik dengan nama union of soviet socialist republic. Pemimpin Rusia yakni Lenin membentuk dewan rakyat (soviet) sebagai wadah aspirasi untuk mewakili suara masyarakat dari kelas bawah. Dewan-dewan rakyat yang dibentuk ini berfungsi untuk memilih perwakilan menuju kedewan rakyat yang paling tinggi hingga mencapai dewan tertinggi.
·         Dinasionalisasinya dan dimodernisasinya usaha-usaha dibidang pertanian. Nasionalisasi ini dilanjutkan dengan melaksanakan sistem pertanian kolektif dibawah arah pemerintah.
·         Nasionalisasi dan modernisasi oleh pemerintah rusia kemudian dilakukan juga pada berbagai kantor, pabrik dan perindustrian, lembaga bank dan nasionalisasi jaringan kereta api.
·         Menyebarnya faham komunis keseluruh dunia sebagai salah satu faham yang sangat berpengaruh karena kemenangan kaum Bolshevik yang menganut faham komunis.[12]





BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari makalah tentang Revolusi Dunia ini, maka dapat disimpulkan diantaranya:
1.      Revolusi Amerika merupakan tuntunan kemerdekaan yang dilancarkan oleh koloni-koloni Inggris di Amerika Utara. Revolusi tersebut memuncakan pada kelahiran Amerika Serikat pada tanggal 4 Juli 1776. Kondisi ekonomi sebelum Revolusi Amerika ialah pada saat itu aturan pajak, bea cukai, impor, dan ekspor dan produk-produk sandang dan pangan dikuasai oleh Inggris.
2.      Revolusi Prancis adalah perubahan besar dalam masyarakat dan pemerintahan Prancis akibat jatuhnya pemerintahan monarki. Revolusi Prancis berlanggung dari Prancis berlangsung dari tahun 1789-1799. Pengaruh revolusi Prancis berupa: berakhirnya kekuasaan absolute raja dan menguatnya kekuasaan kelas menengah.dan berakhirnya pengistimewaan golongan tertentu dan tersebarnya semangat kebebasan dan persamaan.
3.      Revolusi Rusia 1917 adalah sebuah gerakan politik di Rusia yang memuncak pada 1917 dengan penggulingan pemerintahan provinsi yang telah mengganti sistem Tsar Rusia, dan menuju kependirian Uni Soviet yang berakhir sampai keruntuhannya pada 1991. Pengaruhnya, salah satunya adalah berakhirnya pemerintahan Tsar Nicholas II yang pemerintahan Rusia kemudian diubah menjadi sistem satu partai.




DAFTAR PUSTAKA

Matroji. IPS Sejarah untuk SLTP Kelas 2. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. 1999.
http://mitasabilasujarwo.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 10 Desember 2017, jam 13;00
http://brainly.co.id. Diases pada tanggal 10 Desember 2017, jam 13:45



[1] Matroji, IPs Sejarah untuk SLTP kelas 2 Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama, 1999, hlm 70
[2] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 71
[3] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 73-74
[4] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 79-80.
[5] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 94.
[6] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas2, hlm 95.
[7] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 96,
[8] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 97.
[9]Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 95-96.
[10] Matroji, IPS Sejarah untuk SLTP kelas 2, hlm 101-103.
[11] http://mitasabilasujarwo.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 10 Desember 2017, jam   13;00
[12] http://brainly.co.id. Diases pada tanggal 10 Desember 2017, jam 13:45





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

penelitian Mbah Kuwu Sangkan

Meneliti Petilasan Mbah Kuwu Sangkan (Raden Walangsungsang)    Nama   : Dewi Permata Sari Nim   : 1608301049 Ke...